Kamis, 13 Februari 2014

Iron Oxide adalah

Iron Oxide adalah bahan kimia anorganik yang digunakan untuk pewarnaan. Diantaranya untuk bahan baku utama warna cat, keramik, paving, genteng, pupuk NPK, jalan pedestrian, dll. Bentuk Iron Oxide adalah bubuk atau powder dengan kandungan Fe2O3 min. 95%.

Warna Iron oxide diantaranya warna merah (red), hitam (black), kuning (yellow), hijau (green), coklat (brown), biru (blue), oranye (orange).

Produksi Iron Oxide berasal dari beberapa negara seperti Indonesia, China, India dan Germany.

UD BINTANG INDONESIA 

HP / WA : 081.330.610.290
Surabaya City, East Java, Indonesia

Selasa, 21 Januari 2014

Bahan dan Cara Pembuatan Paving | UD BINTANG INDONESIA

  • Bahan baku paving block yang utama adalah pasir dengan gradasi baik dan semen sebagai bahan pengikat.
  • Komposisi dari adukan yang umum dipakai (semen : pasir) adalah : 1 : 3 ; 1 : 4 ; 1 : 5 bahkan lebih sesuai dengan mutu yang diinginkan.
  • Disamping itu dapat ditambahkan bahan substitusi lainnya seperti abu batu, abu terbang, kapur dan bahan lainnya yang dapat memperbaiki mutu dari paving block tersebut.
  • Paving block dapat diproduksi baik secara mekanis, cara semi mekanis dan secara manual dengan cetak tangan.
  • Pada umumnya mutu paving block yang diproduksi dengan peralatan mekanis memiliki mutu yang tinggi.
  • Bahan-bahan dicampur dalam perbandingan tertentu sesuai dengan peruntukan dan mutu yang direncanakan, kemudian dicetak dan dipadatkan dengan getaran.
  • Setelah dibuka dari cetakannya disimpan pada tempat yang terlindung dari panas matahari langsung dan hembusan angin yang berlebihan.
  • Supaya hasilnya lebih baik dilakukan perawatan seperti beton dengan penyiraman secara teratur. Setelah mencapai umur 28 hari paving block dapat diuji mutunya dan siap untuk dipasarkan.
  • Dari hasil penelitian yang menggunakan limbah kapur soda 1 : 4 terhadap volume diperoleh kuat tekan 214 kg/cm2 termasuk mutu III (Abdurachim A, 1993).
  • Penelitian lain menunjukkan penambahan abu terbang sebagai bahan substitusi pengganti semen sangat memuaskan yaitu : sebesar 30% dari berat semen untuk mutu I (400 kg/cm2), untuk mutu II (300 kg/cm2) sebesar 40% dan untuk mutu III (200 kg/cm2) mencapai 50% dari berat
    semen (Andriati AH dkk, 1990; Abdurachim A. dkk, 1993).
SUMBER : (Teknik Bangunan PLPG Unila) / daniel If Note
                    www.PewarnaPaving.com

CARA MEMBUAT PUPUK NPK SENDIRI


Salam Pertanian !! Maspary selalu mengajak kepada para rekan-rekan petani untuk selalu belajar hidup mandiri. Selalu belajar mencari bahan disekitar kita untuk mendukung kegiatan pertanian yang sedang kita lakukan. Selalu mencari solusi termurah dan termudah terhadap saprodi yang kita perlukan. Oleh karena itu Gerbang Pertanian kali ini akan mengulas sedikit cara membuat NPK sendiri.

Kita ketahui bersama selain pupuk NPK harganya mahal apalagi yang tidak bersubsidi (NPK Mutiara, NPK BASF dan NPK Hydro), juga terkadan NPK bersubsidi kalau sedang kita butuhkan sulit didapatkan dikios-kios. Yah……. namanya barang bersubsidi, kadangkala dijadikan sebagai bahan permainan para pedagang. Walaupun terkadang sangat merugikan petani (barang langka dan harga diatas HET).
Artikel cara membuat pupuk NPK sendiri yang akan saya sampaikan merupakan cara menghitung/ mengkombinasi pupuk Urea, SP36 dan KCl sehingga mempunyai kandungan NPK sesuai dengan yang kita inginkan. Pupuk NPK di pasaran mempunyai kandungan berbagai macam, 15:15:15 (NPK Ponska ), 16:16:16 (NPK Mutiara), 20:10:10 (NPK Pelangi) dan lain sebagainya.
Cara membuat pupuk NPK sendiri:
  1. Kita tentukan dulu kandungan pupuk NPK yang akan kita buat. Untuk lebih mempermudah penjelasan kita contohkan akan membuat pupuk NPK sendiri dengan kandungan 20:15:10.
  2. Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan kita buat. Misalnya kita akan membuat 200 Kg pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10.
  3. Kita hitung jumlah masing-masing unsur hara yang kita butuhkan. Unsur N : 20% X 200 = 40 kg. Unsur P : 15% X 200 = 30 Kg. Unsur K : 10% X 200 = 20 Kg.
  4. Kita konversikan kebutuhan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal yang telah kita persiapkan (Urea, SP36 dan KCl). Kandungan N dalam urea adalah 54% maka untuk mendapatkan N 40 Kg maka kita butuh Urea (100 : 54) X 40 = 74 Kg Urea. Untuk mendapatkan unsur P 30 Kg kita butuh SP36 (100 : 36) X 30 = 83,3 Kg SP36. Sedangkan kebutuhan unsur K sebesar 20 Kg akan kita perolaeh dari KCl (100 : 45) X 20 = 44,4 Kg.
  5. Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20 : 15 : 10 sebanyak 200 Kg setara dengan Urea 74 Kg + SP36 83,3 Kg + KCl 44,4 Kg.

Contoh pembuatan NPK lain :
Untuk membuat Pupuk yang setara dengan 50 Kg NPK Ponska (15 : 15 : 15) maka kita butuh :
Urea : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 54) = 13,8 Kg Urea
SP36 : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 36) = 20,8 Kg SP36
KCl : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 45) = 16,66 Kg KCl
Saya kira harga 50 Kg NPK Ponska akan lebih mahal jika dibanding dengan kombinasi 13,8 Kg Urea, 20,8 Kg Sp 36 dan 16,66 Kg KCl. Selamat mencoba !
Semoga artikel dari maspary yang berjudul Cara Membuat Pupuk NPK Sediri ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua. (maspary).

Sumber : www.gerbangpertanian.com

Rabu, 08 Januari 2014

Pusat Penjualan Iron Oxide | 081 330 610 290

Disinilah pusat penjualan iron oxide di Indonesia. Berbagai macam warna Merah 130, Merah 190, Merah 4130, Merah 130M, Hitam 318, Hitam 4330, Hitam 722, Kuning 920, Kuning 930, Kuning 4920, Kuning 313, Hijau 5605, Coklat 4686, Coklat 686, Biru 2405 dan warna lainnya.

Office :
Dukuh Kupang Barat I Gang 3 No 2 Surabaya 60255
HP / WA : 081 330 610 290